Kapal Angkut ke Kawasan Timur Diminta Diperbanyak
Jakarta - Pengajar Ilmu Filsafat Politik dari Universitas Katholik Widya Mandira (Unwira) Kupang Nobertus Jegalus PhD menyebutkan, kesenjangan pembangunan antara kawasan barat dengan kawasan timur Indonesia sungguh lebar. Perusahaan banyak beroperasi di wilayah barat, terutama di Pulau Jawa. Sementara di bagian timur Indonesia sangat sedikit.
Lantaran itu, kata Nobert, sudah saatnya pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan agar arah pembangunan ke depan diprioritaskan untuk kawasan Timur Indonesia.
Menurut Nobert, agar pengusaha bersedia berinvestasi di Indonesia Timur, pemerintah segera menyiapkan kapal angkutan barang ke kawasan Timur Indonesia. “Sampai saat ini jumlah kapal angkutan barang sangat minim dan itu pun hampir semua sudah tua dan rusak,” katanya kepada SP, Sabtu (20/12).
Nobert menagih janji Presiden Jokowi membangun tol laut. “Segera realisasi tol laut itu,” kata dia.
Pembangunan tol laut ke kawasan timur, kata dia, harus berjalan seiring dengan pembangunan industri hilir untuk produk pertanian dan nelayan seperti kopi, cokelat, jambu mete, kemiri, kelapa dan ikan. “Bangun industri hilir di NTT, di Maluku, Papua,” kata dia.
Nobert juga meminta agar pemerintah pusat merevitalisasi bandar udara (bandara) serta terminal di bandara-bandara di kawasan Timur Indonesia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan hari ulang tahun Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Sabtu (12/20). Dalam kesempatan itu, Jokowi meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam International Hospital di Kupang. Jokowi juga menyaksikan penandatangan MoU kerja sama di bidang peternakan antara Provinsi NTT dengan Provinsi DKI dan kerja sama di bidang perikanan antara Provinsi NTT dengan Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: E-8/LIS
Sumber:Suara Pembaruan
Tidak ada komentar