Ukraina Timur Tidak Lagi Bagian dari Ukraina
Moskow - Pemimpin kelompok pemberontak pada Selasa (16/9), menolak Kiev karena memberikan pemerintahan terbatas sendiri kepada kelompok separatis, seraya mengatakan wilayah Donbass di Ukraina timur tidak lagi merupakan bagian dari bekas negara Soviet.
“Pemerintahan sendiri selengkapnya akan diperkenalkan di Donbass, wilayah ini tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan Ukraina,” ujar Andrei Purgin, wakil perdana menteri dari dari wilayah yang memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk, kepada AFP.
“Ukraina bebas untuk mengadopsi hukum yang diinginkannya. Tapi kami tidak merencanakan federalisme apapun dengan Ukraina,” imbuhnya.
Anggota parlemen Ukraina telah mengadopsi undang-undang itu pada Selasa dengan memberikan kelompok separatis di timur sebuah usulan pemerintahan sendiri terbatas yang bertujuan untuk mengakhiri pemberontakan yang mematikan.
Presiden Petro Poroshenko pun telah mengatakan usulan itu akan membuka jalan bagi desentralisasi serana menjami “kedaulatan, integritas teritorial dan kemerdekaan” Ukraina.
Purgin mengatakan kelompok pemberontak “akan berhati-hati dalam mempelajari” Undang-undang itu, seraya menambahkan “hal itu merupakan sebuah sinyal positif karena ini menandai kembalinya Kiev kepada realitas.
“Kami mungkin akan mengadakan dialog atas sejumlah poin, khususnya di bidang ekonomi, sosial, dan budaya,” ujarnya.
Kelompok separatis pro-Rusia telah memperjuangkan otoritas di Kiev sejak April sebagai upayanya untuk memisahkan diri dari Ukraina dan mendapat kemerdekaan.
Kiev dan pihak Barat menuduh Rusia sebagai dalang pemberontakan dan mengirim pasukan reguler untuk menyangga kelompok separatis dan membentuk negara kecil pro-Moskow di Ukraina.
Tidak ada komentar