Kerap Menimbulkan Kecelakaan, Pengguna Jalan Minta Jembatan Ancol Diperbaiki
Jakarta - Kondisi Jembatan Ancol atau jembatan PLTU yang berlubang dan kerap menimbulkan kecelakaan, membuat pengguna jalan meminta agar jembatan tersebut segera diperbaiki agar tidak memakan korban jiwa.
Jembatan Ancol yang berada di Jalan Raya Ancol Baru, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara tersebut merupakan jalan penghubung Jalan RE Martadinata dengan kawasan wisata Ancol dan Pantai Bahtera Jaya. Di salah satu sisi jembatan terdapat lubang menganga dengan diameter 1x1 meter persegi dan hanya menyisakan tulang rangka jembatan yang kondisinya semakin rapuh.
Mariyanto (30), warga Kodamar, Kelurahan Kelapa Gading Barat yang berjualan aksesoris handphone di jembatan tersebut mengatakan bahwa lubang di jembatan kerap rusak meskipun sering diperbaiki. "Terakhir diperbaiki sebelum bulan puasa tahun ini, tapi baru 3 bulan ini sudah bolong lagi," ujarnya, Jakarta, Jumat (19/9) pagi.
Menurut Mariyanto, kerusakan jembatan terjadi akibat banyaknya kendaraan berat seperti truk kontainer dan truk pengangkut pasir yang melintas. "Iya, soalnya di dekat sini ada aktivitas bongkar muat pasir, dan terkadang bila Jalan RE Martadinata sedang macet parah, jembatan ini menjadi jalur alternatif menuju Ancol," tandas Mariyanto.
Senada dengan Mariyanto, Rizki (16), salah satu penjual BBM eceran di dekat jembatan tersebut mengatakan bahwa lubang di jembatan tersebut kerap menimbulkan kecelakaan. "Terutama para pengendara sepeda motor. Pernah ada ibu-ibu yang bawa anaknya jatuh di lubang tersebut. Meski tidak sampai luka parah, tapi tetap mengalami luka lecet hingga berdarah," ujar Rizki.
Menurut Rizki, ia sudah sering menaruh penanda seperti ban ataupun batang pohon agar para pengguna jalan menyadari keberadaan lubang tersebut. "Tapi kalau ban ditaruh di situ, tidak lama kemudian langsung hilang. Sedangkan kalau dipasang batang bambu langsung dilindas saja oleh truk kontainer yang melintas," jelas Rizki.
Salah satu pengendara sepeda motor yang sedang melintas di jembatan tersebut, Sapuan (34) mengatakan bahwa dirinya merasa terhambat dengan adanya lubang tersebut. "Terkadang kalau sedang padat, banyak kontainer yang menghindari lubang tersebut justru kerap menghalangi lajur sepeda motor," ujar Sapuan.
Bila malam hari, lubang tersebut semakin membahayakan pengguna jalan karena tidak terlihat dengan jelas. "Harapan saya agar jembatan tersebut segera diperbaiki. Jangan sampai memakan korban jiwa karena kurang tanggapnya pemerintah," tandasnya.
Menanggapi persoalan kerusakan jembatan tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharan Suku Dinas (Sudin) Pekerjaan Umum (PU) Jalan dan Jembatan Jakarta Utara, Sugoro Sinaga mengatakan bahwa dirinya sudah mengupayakan agar pengusaha pabrik semen yang lokasinya berada dekat dengan kawasan tersebutmau menambal jalan tersebut dengan aspal dan semen.
"Bila menunggu pengerjaan dari dinas kami, masih harus dianggarkan dan melalui proses pelelangan, sehingga memakan waktu lama," ujar Sugoro.
Tidak ada komentar