Penjual Makanan Kewalahan Selama Sail Raja Ampat 2014


Waisai, Raja Ampat - Silvana Nanuru (47), pemilik Rumah Makan Echal di Waisai, Raja Ampat, mengaku kewalahan layani pembeli saat pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014.


"Saya siang ini memilih menutup dulu rumah makan supaya saya dan karyawan bisa istirahat. Kami kewalahan karena selain makan di tempat, banyak juga pesanan nasi bungkus dari Marinir," kata Silvana di Waisai, Sabtu (23/8).


Silvana mengatakan sejak tiga pekan sebelum pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014, pembeli di rumah makannya mulai membeludak. Baru saat acara puncak Sail Raja Ampat 2014 pada Sabtu, dia memutuskan menutup sementara rumah makannya.


"Ditutup sementara untuk persiapan jualan nanti sore. Tapi meski pintu ditutup, kalau ada yang meminta makan tetap kami layani. Kasihan, mereka pasti lapar!" tuturnya.


Silvana memiliki enam karyawan. Tiga karyawan bertugas melayani pembeli, sedangkan tiga lainnya memasak di dapur. Setiap hari, mereka mulai memasak sejak pukul 01.00 WITA dini hari.


"Sampai siang ini saya sudah memasak 60 kilogram beras," ujarnya.


Silvana mengaku dia menaikkan harga makanannya Rp 5.000, sebab ada pajak yang harus dibayarkan kepada Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.


Selain itu, harga bahan baku juga mengalami kenaikan. Biaya angkut bahan baku tersebut juga meningkat karena biaya transportasi selama Sail Raja Ampat 2014 juga naik.


"Bahan baku susah, harga-harganya juga naik," keluhnya.


Acara puncak Sail Raja Ampat 2014 diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC).


Sail Raja Ampat 2014 akan menjadi acara tahunan Sail Indonesia yang keenam sekaligus terakhir yang dibuka oleh Presiden Yudhoyono sebelum mengakhiri masa jabatannya Oktober mendatang.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Penjual Makanan Kewalahan Selama Sail Raja Ampat 2014

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar