Keranjingan Main Gitar


Bermain musik merupakan aktivitas yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri. Hal itu dirasakan oleh Djoko Retnadi, yang gemar memetik senar-senar gitar sejak masa remaja hingga sekarang.


“Hobi saya adalah main gitar, melihat video musik di Youtube, dan menulis artikel opini. Sedangkan untuk kegiatan olahraga, saya suka joging dan golf,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.


Djoko mulai berlatih dan bermain gitar ketika menempuh pendidikan SMP sekitar tahun 1970-an. Keinginan untuk bisa menguasai teknik memetik gitar tersebut diinspirasi oleh sang ayah yang juga pemain gitar dan saksofon. Dia kepincut ingin menjadi gitaris karena terinspirasi oleh lagu-lagu karya grup band Koes Plus, yang sederhana dan terkenal di Tanah Air. Djoko juga mengagumi karya-karya musik band legendaris asal Inggris, The Beatles, yang memiliki harmoni musik luar biasa dan menjadi barometer dunia hingga saat ini.


Minat untuk mengaktualisasikan diri di dunia seni musik juga dilakukannya dengan membentuk grup band bersama saudara-saudaranya ketika masih di bangku SMP. Sewaktu masih SMP dan SMA, dia pun selalu berpartisipasi mengisi acara-acara pentas seni di sekolah dan daerah bersama grup bandnya.


“Kalau untuk perlombaan grup band, saya memang belum pernah ikut. Tapi, kalau untuk perlombaan vokal grup, saya sudah sering berpartisipasi,” katanya.


Lagu karya Koes Plus yang menjadi favoritnya berjudul Rileks, dari album Koes Plus Vol 5 tahun 70-an. Sedangkan lagu The Beatles yang paling enak didengarnya antara lain berjudul Here There and Everywhere, Blackbird, dan I'll Follow the Sun.


Selain senang main gitar, dia mengoleksi gitar, yang totalnya sebanyak enam unit. Gitar-gitar tersebut terdiri atas dua gitar elektrik merk Ibanez dan Cort, dua gitar klasik Yamaha, satu gitar string akustik merk Cort, dan satu gitar elekustik merk Yamaha.


“Saya membelikan gitar untuk anak-anak, dan mereka juga saya ikutkan kursus piano. Anak-anak saya pun main band di kampusnya di UGM (Universitas Gadjah Mada, Red),” tutur Djoko yang lahir di Wonosari, Yogyakarta.


Karier Bank dan Penulis

Djoko yang saat ini menjabat sebagai direktur strategi bisnis dan inovasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau (RNI), memiliki karier yang panjang di industri perbankan sekitar 24 tahun. Pada 1989-2013, dia bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Karier di BRI dia mulai dari staf hingga memegang posisi sebagai kepala grup riset, koordinator perencana bisnis UMKM, dan deputy general manager bisnis mikro. Djoko juga pernah menjabat wakil kepala wilayah BRI di Banjarmasin, Bandung, dan Jakarta.


“Saya lulusan fakultas ekonomi UGM tahun 1988 dan meraih gelar master of business in banking and finance dari Monash Univeristy di Melbourne, Australia, tahun 2000,” ujarnya.


Di luar rutinitas pekerjaan, Djoko dikenal sebagai pengamat industri perbankan, sehingga kerap didaulat sebagai pembicara dalam berbagai seminar perbankan. Karya tulisnya berupa opini di media massa nasional juga cukup banyak. Dia pun menulis sejumlah buku, antara lain Obligasi Rekapitalisasi Perbankan, Asal-Usul – Permasalahan dan Solusi yang diterbitkan MPM, Jakarta 2005, Konsolidasi Perbankan yang diterbitkan MPM, Jakarta 2005, yang ditulis bersama Krisna Wijaya, serta buku berjudul Memilih Bank yang Sehat yang diterbitkan Elex Komputindo (Gramedia Grup) tahun 2005.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Keranjingan Main Gitar

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar