PDIP Apresiasi Nasdem yang Tak Memaksa Soal Cawapres
Jakarta - Wasekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengakui bahwa Partai Nasdem memang pernah menunjukkan harapannya agar kerja samanya dengan PDIP bisa mengusung Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres untuk Jokowi.
Menurut Hasto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pernah menyampaikan nama JK saat bertemu dengan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
"Terkait dengan cawapres, memang Pak Surya Paloh pernah menyampaikaan secara langsung Kepada Pak Sekjen. Meskipun demikian kesemuanya disampaikan dalam misi yang sama untuk mengembalikan ruh sistem presidensial," jelas Hasto saat dihubungi di Jakarta, di akhir pekan ini.
Dia menjelaskan, kerjasama PDIP-Nasdem, oleh Surya Paloh ditempatkan sebagai bagian dari kesadaran ideologis dan kesadaran terhadap pemahaman jejak sejarah bangsa, serta komitmen untuk membumikan Pancasila melalui Trisakti. Dari situlah seluruh gagasan Indonesia ke depan mendapatkan relevansinya dalam kerjasama antara keduanya.
Hasto menyatakan, pihaknya secara prinsip memberikan apresiasi tinggi terhadap Nasdem, yang tak memaksakan figur atau calon tertentu untuk dipilih sebagai cawapres Jokowi. Itu artinya partai itu sudah menunjukkan sikap yang merupakan wujud praktik politik yang membangun peradaban baru.
Lebih-lebih di tengah pragmatisme politik, maka sikap politik Nasdem itu benar-benar menempatkan kerjasama politik sebagai dedikasi kepada bangsa dan negara.
"Sikap itu juga mengajarkan bahwa kerjasama yang melupakan rakyat sebagai pemegang kedaulatan, akhirnya hanya terjebak pada bagi-bagi kekuasaan," kata Hasto.
"Padahal bagi-bagi kekuasaan ternyata tidak mampu menciptakan pemerintahan yang efektif. Bahkan stabillitas yang tercipta pun menjadi stabillitas semu. Kemarin diperlukan institusi semacam Setgab yang mengakomodasikan berbagai bentuk kepentingan politik yang sangat tajam antarpartai pendukung koalisi. Itu contoh jelasnya."
Tidak ada komentar