Pakai Sabu-sabu, PNS Dishub Lampung Ditangkap
Bandarlampung - Polresta Bandarlampung menangkap A Jauhari Efendi (34), PNS Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, karena mabuk saat mengemudikan kendaraan dan kedapatan sedang menggunakan sabu-sabu.
"Awalnya tersangka Jauhari ditangkap lantaran melakukan pelanggaran aturan lalu-lintas yakni mengendarai mobil Daihatsu Terios warna putih BE 8353 R berkecepatan tinggi dan melawan arus," kata Kasat Lantas Polresta Bandarlampung, Kompol M Budhi Setyadi, di Bandarlampung, Minggu (25/1).
Jauhari Efendi, warga Jalan Gunung Rajabasa, Perumnas Way Halim, Bandarlampung ditangkap petugas Satlantas Polresta Bandarlampung pada Sabtu (24/1) sekitar pukul 06.00 WIB di Jalan Radin Intan.
Menurut Kompol Budhi, setelah melihat mobil yang berjalan melawan arus dari Jalan Diponegoro menuju Jalan Radin Intan, petugas kepolisian yang berada di Pos Pol Tugu Adipura langsung melakukan pengejaran.
Saat itu, Brigpol Eko Prasetyo dan petugas lainnya melakukan pengejaran hingga akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Jauhari dapat diberhentikan.
"Petugas pun menanyakan kelengkapan surat kendaraan kepada tersangka, tapi karena gerak-geriknya mencurigakan, personel kami langsung melakukan tindakan," katanya lagi.
Diketahui, Jauhari membawa kendaraan dalam kondisi mabuk, sehingga polisi memeriksa dan melakukan penggeledahan kendaraan itu.
Pada saat diperiksa, di dalam tas miliknya ditemukan sepucuk senjata api jenis air softgun dan perangkat alat isap sabu-sabu jenis pirek.
"Setelah menemukan itu, Jauhari dibawa ke Mapolresta Bandarlampung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata mantan Kapolsek Terbanggibesar Lampung Tengah itu pula.
Guna membuktikan apakah Jauhari mengonsumsi narkoba atau tidak, dilakukan tes urine. Hasil tes urine, terbukti positif mengandung metamphetamine dan mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
"Kini tersangka Jauhari dan barang bukti senjata api air softgun, perangkat alat isap sabu jenis pirek sudah diamankan," kata dia.
Saat ini, tersangka mendekam di sel Polresta Bandarlampung untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.
Penulis: /EPR
Sumber:Antara
Tidak ada komentar