Warga Tapin Rasakan Manfaat Kanal Batu Bara PT AGM


Jakarta - Kanal batu bara yang dibangun oleh PT Antang Gunung Meratus (AGM), yang merupakan anak perusahaan dari PT Baramulti Suksessarana, awalnya hanya dijadikan sebagai proses pengangkutan batu bara, namun semakin lama masyarakat Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pun merasakan manfaat yang besar dari adanya kanal tersebut.


Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Desa Rumintin, Ahmad Gazali Rahman, dalam acara silaturahmi para kepala desa se-Kabupaten Tapin di Banjarmasin, Selasa, (25/10), sebagaimana diungkapkan dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (26/11).


Kanal batu bara, yang merupakan hasil normalisasi Sungai Muning (Sungai Mati), awalnya hanya rawa-rawa bekas peninggalan warga Kampung Sarung Luang, yang hidup pada massa penjajahan Belanda. Kemudian dibangun sebuah kanal, yang dijadikan akses untuk pengangkutan batu bara.


“Setelah adanya kanal ini, warga bisa kembali bercocok tanam di lahan yang pernah ditinggalkan bertahun-tahun sebelumnya. Soalnya untuk menuju ke sawah, warga bisa mempergunakan jalur sungai melalui kanal yang dibangun oleh pihak perusahaan,” ujar Gazali.


Saat musim penghujan, lahan tersebut juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bertani. Pada musim kemarau, masyarakat tetap bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam semangka, kacang tanah dan jagung. Hal tersebut dapat menambah penghasilan warga.


Kepala Desa Suato, Ahmad Yani mengatakan, sebelumnya para pemuda yang ada di desa tersebut tidak mempunyai pekerjaan dan banyak yang menganggur. “Dengan adanya kanal tersebut, para pemuda yang menganggur bisa bekerja, ada yang sebagai security dan ada yang bekerja di tongkang dan kapal tug boat pengangkut batu bara." Ujar Ahmad.


Sementara itu Kepala Desa Sungai Putting, Hormansyah, menambahkan, sebelum ada kanal, masyarakat adalah petani tulen dan sebagian lagi pengangguran. Namun setelah kanal dibangun pada 2008, daerahnya mulai terbuka dan sebagian warga yang tadinya menganggur dapat menambah penghasilan.


“Sebagian warga kami, yang tadinya tidak mempunyai kapal atau klotok, sekarang punya klotok, yang dipergunakan untuk menarik tongkang pengangkut batu bara. Padahal kami tidak mempunyai ijazah, tapi bisa berhasil mempunyai klotok,” ujar Hormansyah.


Sedangkan sebagian pemuda desa yang mempunyai ijazah melamar pekerjaan di perusahaan. Ada yang bekerja di kantor dan sebagian lagi di lapangan, sesuai dengan ijazah dan kemampuan yang dimilikinya.


Suara Pembaruan


Penulis: E-8/FAB


Sumber:Suara Pembaruan





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Warga Tapin Rasakan Manfaat Kanal Batu Bara PT AGM

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar