Nurul Arifin: Caketum Golkar Harus Siap Kalah


Jakarta - Partai Golkar diharapkan tidak terpecah pasca Musyawarah Nasional (Munas) yang rencananya digelar pada 30 November 2014. Seluruh calon ketua umum (caketum) PG dinilai perlu memiliki tekad siap menang dan kalah.


“Semoga semuanya (caketum) siap kalah dan menang. Jangan ada lagi perpecahan pasca Munas,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PG Nurul Arifin di Jakarta, Senin (24/11)


Munas PG merupakan forum tertinggi yang salah satunya mengagendakan pemilihan ketua umum (ketum). Harapan Nurul agar PG tak terbelah memang bukan tanpa alasan. Pasalnya, sejak Munas 2004, setidaknya terdapat dua partai yang didirikan yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).


Hanura didirikan oleh Wiranto, sedangkan Gerindra dibentuk Prabowo Subianto. Wiranto dan Hanura merupakan peserta konvensi ketum PG pada 2004 yang gagal. Pada Munas 2009, usai kalah dalam perebutan kursi ketum dengan Aburizal Bakrie, Surya Paloh membentuk Partai Nasdem.


“Seluruh kader juga tentu berharap tidak ada partai baru yang lahir dari rahim Golkar. Hendaknya Ego pribadi diredam, demi kebesaran dan kejayaan Golkar,” tegas Nurul.


Dia enggan berpendapat peluang masing-masing caketum. “Semuanya adalah kader terbaik Golkar. Hal terpenting ialah jangan ada dendam bagi yang kalah dan jangan ada rasa jumawa bagi yang menang," ujar Nurul.


ARB yang merupakan ketum PG saat ini bakal maju kembali memimpin PG. Sementara caketum lain yaitu Agung Laksono, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari, dan Airlangga Hartanto. Namun, Hajriyanto sudah memutuskan tidak ikut maju dalam Munas.


Pendapat Arbi Sanit

Para kandidat orang nomor satu PG akan memperebutkan sekitar 550 suara yang terdiri dari suara. Jumlah itu terdiri dari suara DPP, 34 suara DPD tingkat I atau provinsi, sekitar 500 suara DPD II atau kabupaten/kota, serta sejumlah suara dari organisasi pendiri dan bentukan seperti Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), dan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).


“ARB bisa saja dapat 500 pendukung dari daerah,” kata pengamat politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit.


Akan tetapi, dia berpendapat bahwa Priyo memiliki peluang untuk bersaing dengan ARB. “Priyo juga sepertinya memiliki dukungan yang lumayan banyak," imbuhnya.


Baik ARB serta Priyo sudah menunjukkan surat dukungan yang berhasil dikumpulkan. ARB mengklaim mendapat surat resmi dukungan sekitar 463 suara. Sementara Priyo juga menunjukkan surat bertanda-tangan ketua dan sekretaris DPD II Golkar pendukungnya, yang berjumlah sekitar 380 suara.


Aburizal berpeluang besar

Wasekjen PG Tubagus Ace Hasan Syadzily menyatakan ARB memiliki peluang besar untuk kembali terpilih menjadi ketum. Menurutnya, pengaruh ARB terlihat jelas dari keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Yogyakarta awal pekan ini.


“Saya kira hasil Rapimnas VII Yogyakarta menunjukkan bahwa ARB masih kuat pengaruhnya di DPD Provinsi I se Indonesia,” kata Tubagus.


Dia mengingatkan, dalam munas nanti kelompok dengan suara terbesar adalah DPD II. Artinya, bukan berarti para caketum selain ARB, tidak memiliki peluang.


“Munas akhir November ini bukan hanya diikuti oleh DPD I saja, tapi juga DPD II Partai Golkar yang jumlahnya jauh lebih banyak. Jumlah DPD II hampir 500 lebih, sementara DPD I hanya 34 provinsi,” ucapnya.


Sebelumnya, rencana pelaksanaan Munas pada 30 November diputuskan dalam forum Rapimnas. Hal ini dianggap bertentangan dengan kesepakatan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Munas digelar Januari 2015 atau sesuai rekomendasi Munas sebelumnya.


“Yang saya tahu putusan DPD seluruh Indonesia sudah diputuskan tanggal 30 November (digelar Munas),” kata Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto.


Suara Pembaruan


Penulis: C-6/MUT


Sumber:Suara Pembaruan





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Nurul Arifin: Caketum Golkar Harus Siap Kalah

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar