Jika Kalah di PTUN, Romy Akan Mundur
Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy menegaskan akan mundur dari kursinya kalau Djan Faridz, Ketum PPP versi Muktamar Jakarta dapat membuktikan bahwa muktamar di Hotel Sahid, Jakarta itu sah secara hukum.
"Saya menantang kepada siapapun yang menyelenggarakan muktamar di Sahid kalau bisa membuktikan dirinya kuorum, saya akan mundur. Karena saya tahu persis yang hadir itu bukan yang berhak menjadi muktamirin secara kuorum," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/11).
Apalagi, lanjut Romy, Muktamar Jakarta itu mengatasnamakan islah yang sebenarnya adalah retorika yang dibuat-buat. Sebab, Romy mengungkapkan sama sekali tidak pernah diundang menghadiri muktamar yang dinilainya diisi oleh anggota maktamar karbitan.
"Bohong besar saudara Epyardi telah mengundang saya, itu tidak sekalipun. Bahkan muktamar yang mereka gelar kan mereka tidak mengundang. Jadi mereka lah yang memutar balikkan islah itu. Jadi kan memang dari awal tidak memiliki islah. Islah hanya menjadi slogan yang terus di eksploitir dan membuat mereka seolah-olah mengedepankan islah padahal sama sekali tidak," ujar Romy
Padahal, sewaktu dia menggelar Muktamar di Surabaya, Romy mengklaim mengundang Suryadharma Ali ataupun pengikutnya. Romy berkali-kali menyatakan muktamarnyalah yang sah yang memenuhi asas kuorum sebagaimana diatur dalam AD/ART partai politik.
"PPP yang sah satu-satunya saat ini kan PPP yang hasil muktamar Surabaya karena ia digelar sesuai dengan prosedur yang ada. Enggak ada alas hukum untuk muktamar yang selain itu," tegasnya.
Diketahui, hari ini Pengadilan Tata Usaha Negara menggelar sidang terbuka pertama soal SK Menkumham yang digugat kubu Djan Faridz. Kubu Djan Faridz mengklaim putusan Menteri Yassona Laoly untuk secara sepihak mengesahkan DPP PPP hasil Muktamar Surabaya sebagai upaya intervensi politik dari pemerintah terhadap rumah tangga partai berlambang ka'bah tersebut, yang sampai saat ini belum kurun rekonsiliasi.
Penulis: Hizbul Ridho/MUT
Tidak ada komentar