WHO: Wabah Ebola Bisa Mencapai 10.000 Kasus


Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah orang yang terjangkit virus Ebola akan mencapai 10.000 di Afrika Barat, ditengah bersatunya langkah perjuangan untuk menemukan obatnya.


Badan kesehatan masyarakat PBB ini menyatakan, 9.936 orang di tiga negara yakni Guinea, Liberia dan Sierra Leone, yang merupakan pusat epidemi Ebola, telah tertular penyakit mematikan tersebut. Sejauh ini, total ada 4.877 orang yang tewas karena Ebola.


Para ahli kesehatan memperingatkan, angka infeksi bisa mencapai 10.000 kasus, pada awal Desember. Pada bagian lain, kalangan peneliti di seluruh dunia juga terus berjuang untuk mengalahkan penyakit yang sampai saat ini belum ada pengobatannya itu.


WHO sendiri merilis angka perkiraan itu, saat menggelar pembicaraan darurat putaran ketiga Ebola, yang membahas upaya memerangi penyakit demam tropis tersebut di Jenewa, Swiss.


Sementara itu, sejumlah dosis vaksin percobaan rVSV untuk Ebola tiba di Geneva University Hospital dari Kanada. WHO mengkoordinasikan uji coba vaksin ini di Jenewa bersama uji coba yang sudah berlangsung di Jerman, Gabon dan Kenya.


Vaksin, yang dikembangkan di Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg, adalah salah satu dari dua vaksin percobaan Ebola yang diidentifikasi oleh WHO karena telah menunjukkan hasil yang menjanjikan saat diuji pada monyet.


Asisten Direktur Jenderal WHO Marie-Paule Kieny mengatakan, tujuan uji coba ini untuk dapat mengirimkan persediaan awal ke Afrika pada awal 2015, meskipun kampanye vaksinasi massal belum direncanakan.


"Saat ini ada gerakan yang sangat kuat dari pemerintah berbagai negara untuk mendorong secepatnya penggunaan vaksin ini di dunia nyata," ujar Kieny di Jenewa, Kamis (23/10).


Tujuan utamanya adalah untuk membantu petugas kesehatan menghadapi Ebola, dimana sejauh ini sekitar 240 petugas telah meninggal karena berusaha untuk merawat pasien Ebola yang putus asa.


Pada saat yang sama, American Institute of Health mengumumkan bahwa mereka

telah memulai percobaan klinis vaksin uji coba pada 39 orang. Namun, bahkan jika percobaan itu berhasil, vaksin ini tidak akan tersedia sampai tahun depan.


Raksasa farmasi asal Amerika Serikat (AS) Johnson & Johnson juga mengumumkan akan membelanjakan dana sebesar US$ 200 juta (157 juta euro) untuk mempercepat program vaksin Ebola yang sedang dalam pengembangan.


Penulis: AFP / WYU/FER


Sumber: Investor Daily





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : WHO: Wabah Ebola Bisa Mencapai 10.000 Kasus

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar