Truk Bermuatan Kayu Antre di Pelabuhan Maloy
Sangatta - Puluhan truk bermuatan kayu olahan antre di Pelabuhan Maloy Kutai Timur, Kalimantan Timur, untuk menuju Pulau Sulawesi dan Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan pantuan di pelabuhan setempat, Sabtu (25/10), puluhan truk roda enam yang masing-masing bermuatan sembilan meter kubik kayu olahan itu, antre di tempat tersebut selama berjam-jam.
"Sudah 20 truk atau sebanyak 180 meter kubik kayu olahan masuk tapi kapalnya belum penuh karena isinya 400 meter kubik," kata Inui, seorang sopir truk yang antre.
Menurut Inui, kapal tersebut sudah dua hari terakhir mengisi muatan, tapi belum penuh, karena bobotnya 400 meter kubik.
Hingga saat ini, katanya, masih terjadi antrean truk memuat kayu 10 meter kubik.
Ia mengaku membawa kayu olahan dari SP8 Desa Tepian Langsat, Kecamatan Rantau Pulung, menuju Maloy sebanyak sembilan meter kubik kayu olahan berukuran macam-macam.
"Kayu olahan saya ambil di sebuah sawmill di dalam perkebunan kelapa sawit sekitar tujuh kilometer dari jalan besar SP8," kata Inui.
Ia membawa truk dengan nomor polisi KT 8274 RF, sedangkan beberapa truk lain yang masuk kapal, antara lain bernomor polisi KT 8087 KZ dan DK 9575 UL.
Inui juga mengatakan tidak mengenal pemilik kayu sawmill atau tempat pemotongan kayu.
Ia mengaku hanya diperintah bosnya yang juga tinggal di Rantau Pulung.
"Saya digaji Rp 275.000 per rit dengan juga biaya BBM dibebankan ke saya, dan setiap sekali jalan hanya memperoleh Rp 500.000," katanya.
Berdasarkan pantauan, masih terdapat 10 truk berada di luar Pelabuhan Maloy. Truk itu berisi kayu olahan.
Sebanyak dua kapal kayu berukuran besar dan panjang dengan puluhan anak buah kapal, terlihat sibuk melakukan bongkar muat barang.
Sejumlah sopir truk dan anak buah kapal tidak bersedia memberikan pernyataan terkait tujuan kapal dan jumlah kayu muatan.
"Kami sopir tidak saling kenal, karena ada dari Rantau Pulung, ada dari Batu Ampar, Gunung Gajah, dan Muara Wahau. Kami hanya kenal di pelabuhan juga," kata seorang sopir.
Hingga berita ini dikirim, belum ada konfirmasi dari pihak terkait kayu tersebut apakah legal atau ilegal.
Penulis: /YS
Sumber:Antara
Tidak ada komentar