Sampah Pasar Induk Kramat Jati Menggunung


Jakarta - Sampah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur terus menumpuk setiap harinya. Tumpukan sampah setinggi dua meter yang berada di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di dekat los buah Blok I itu telah mengeluarkan lendir dan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktifitas jual beli di pasar tersebut.


Salah seorang pedagang bernama Marni (52) menuturkan, tumpukan sampah itu telah terjadi sejak sepekan terakhir. Hal ini disebabkan berkurangnya truk yang mengangkut sampah. Biasanya dalam satu hari sampah-sampah yang diproduksi di pasar itu diangkut oleh sebanyak 10 truk, namun sejak sepekan terakhir hanya lima truk yang mengangkut sampah setiap harinya.

"Biasanya pagi lima truk dan sore lima truk lagi yang mengangkut sampah. Tapi, sudah satu minggu ini hanya pagi hari saja diangkutnya," kata Marni saat ditemui wartawan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (23/10).

Marni mengaku gerah dengan tumpukan

Para pedagang mulai gerah dengan tumpukan sampah itu. Bau tak sedap yang ditimbulkan membuat para konsemun enggan mendatangi lapaknya yang berada tak jauh dari TPU. Akibatnya, Marni mengaku omset hariannya berkurang sekitar 10 hingga 20 persen.

"Pembelinya jadi berkurang karena jarang yang mau mendekati lapak buah saya," ungkapnya.

Marni berharap instansi terkait seperti pengelola pasar dan Dinas Kebersihan DKI segera menanggulangi tumpukan sampah itu. Sebagai pedagang, Marni mengaku selalu membayar retribusi kebersihan.

"Kami sebagai pedagang sudah membayar retribusi, harusnya sampah dibersihkan, jangan dibiarkan numpuk begitu. Ini kan bagian dari pelayanan pihak pasar," katanya.

Manajer Pasar Induk Kramat Jati, H. Salam mengakui dalam seminggu pihaknya terkendala dalam hal pengangkutan sampah karena adanya penurunan jumlah truk pengangkut sampah. Hal itu menyebabkan banyak sisa sampah yang tak terangkut. Dikatakan, TPS yang ada di Pasar Induk mampu menampung 200 kubik sampah setiap harinya, namun yang dapat diangkut maksimal hanya 140 kubik. Sehingga setiap hari tersisa 60 kubik yang tidak terangkut.

"Kami sudah berupaya mengatasi persoalan penumpukan sampah dengan menyewa truk dari PT AJB. Itupun kami harus membayar langsung sebesar Rp 200.000 sampai Rp 250.000. Kalau tidak diatasi begitu, sampah akan semakin menumpuk," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptasari Ediningtyas mengatakan truk-truk sampah yang biasanya digunakan untuk mengangkut sampah di Pasar Induk Kramat Jati sedang mengalami kendala. Meski demikian, Saptasari berjanji seluruh sampah yang menumpuk di Pasar Induk dapat segera diangkut hingga bersih.

"Karena ada truk yang tidak bisa mengangkut maka sampah jadi menumpuk, dan terjadi akumulasi setiap harinya, sehingga seperti tidak terangkut, padahal kita rutin angkut setiap hari. Sisa tumpukan sampah akan segera kami bersihkan," katanya. [F-5]


Suara Pembaruan


Penulis: F-5/AF


Sumber:Suara Pembaruan





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Sampah Pasar Induk Kramat Jati Menggunung

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar