Para Tentara Putus Asa Lakukan Pencarian Korban Tanah Longsor Sri Lanka


Kolombo – Para tentara Sri Lanka meningkatkan pencarian mereka pada Kamis (30/10) terhadap 100 orang yang terkubur hidup-hidup dalam bencana tanah longsor di perkebunan teh, tapi tampaknya hanya ada sedikit harapan untuk menemukan korban yang selamat.


Ratusan tentara dengan menggunakan peralatan penggali berat yang melakukan penggalian melalui berton-ton lumpur yang mengubur puluhan rumah beratap seng di perkebunan yang indah yang berada di tengah pulau pada Rabu (29/10).


“Hujan yang turun memperlambat pekerjaan kami,” ujar pejabat militer tinggi di kawasan itu, Mayor Jenderal Mano Perera, kepada wartawan saat sedang mengarahkan operasi pencarian.


“Daerah itu dibanjiri dengan air berlumpur, sehingga kita tidak bisa berharap banyak untuk menemukan korban yang selamat,” kata Perera, seraya menjelaskan bahwa “tak ada struktur dinding beton yang bertindak menyimpan udara bagi para korban untuk bertahan hidup”.


Penjaga toko Vevaratnam Marathamuttu mengatakan dia berlari ketika berton-ton tanah di perbukitan runtuh pada Rabu (29/10) pagi, bahkan khawatir telah terjadi ledakan.


“Saya pikir peristiwa itu semacam bom dan saya pun melarikan diri dari toko saya. Saya selamat karena saya melarikan diri," ujar Marathamuttu.


Supir truk, Sinniah Yogarajan (48 tahun) mengatakan, bahwa tidak ada gunanya saya hidup setelah lima anggota keluarganya bersama dengan teman-temannya terkubur dalam bencana itu.


“Seluruh lingkungan telah lenyap. Sekarang ada sungai berlumpur di mana rumah-rumah kami pernah berdiri,” ungkap Yogarajan kepada AFP di sekolah terdekat dimana korban-korban selamat berlindung.


“Para tentara berusaha melakukan yang terbaik tapi setiap kali mereka mengeduk sejumlah lubang lumpur maka lubang itu akan tertutup kembali dengan lumpur yang lebih banyak,” ujar dia.


Seorang menteri pemerintah menyuarakan kekhawatirannya bahwa kemungkinan ada 100 orang terkubur, kendati para pejabat mengatakan bahwa sejauh ini baru ada sejumlah kecil jenasah yang diketemukan.


“Apa yang telah saya kumpulkan bahwa sekitar 100 orang telah terkubur hidup-hidup,” ujar Menteri Manajemen Bencana Mahinda Amaraweera kepada AFP usai mengunjungi lokasi pada Rabu (29/10) sore waktu setempat.


Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban bertambah banyak ketika sebelumnya para pejabat mengatakan 300 lebih orang yang belum ditemukan, tapi menteri mengatakan sebagian besar dari mereka yang dikategorikan hilang ternyata ditemukan sedang ada di tempat kerja.


Sekitar 75 anak sudah ada di dekat sekolah mereka ketika rumah-rumah mereka terkubur, demikian disampaikan oleh para pejabat.


Presiden Mahinda Rajapakse yang mengujungi kawasan bencana di Koslanda pada Kamis (30/10), berbicara dengan para korban selamat yang sekarang berlindung di dua sekolah. Dia kemudia melakukan inspeksi ke perkebunan teh Meeriyabedda yang menanggung damak terberat dari tanah longsor itu.


Setidaknya sebanyak 1.200 orang yang berada di dekat daerah perkebunan teh juga telah dievakuasi dari rumah-rumah mereka di tengah kekhawatiran bahwa hujan yang terus turun bisa mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang lebih besar, demikian menurut para pejabat.


Wilayah perbukitan Sri Lanka yang indah ini terkenal akan produksi teh Ceylon dan telah menjadi daya tarik wisata yang penting karena dengan para pengunjung bisa tinggal di perkebunan itu.


Jumlah rumah yang hancur pun direvisi berkurang menjadi 63 rumah dari 150 rumah di data awal yang diberikan oleh Pusat Manajemen Bencana (DMC) nasional.


“Kami mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan petugas kami dan kadang-kadang rumor-rumor pun dilaporkan kepada kami sebagai fakta,” kata juru bicara DMC yang berbasis di Kolombo, Sarath Kumara kepada AFP.


Investor Daily


Penulis: AFP/PYA/EPR


Sumber:Investor Daily





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Para Tentara Putus Asa Lakukan Pencarian Korban Tanah Longsor Sri Lanka

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar