Perundingan Gas Ukraina-Rusia Terhenti, Moskow Minta Bantuan UE untuk Bayar Tagihan


Brussels – Perundingan untuk menyelesaikan pertikaian pahit tentang pasokan gas antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh Uni Eropa (UE) pada Kamis (30/10) terhenti karena Moskow menuntut supaya Brussels dan Kiev menjadi yang pertama untuk menyetujui tentang bagaimana Ukraina akan menyelesaikan pembayaran tagihannya yang sangat besar.


Perundingan itu pun dijadwalkan untuk dilanjutkan di kemudian hari karena masyarakat internasional terlihat cemas menjelang pemilihan umum (pemilu) yang rencananya akan digelar oleh kelompok pemberontak pro-Moskow pada Minggu (2/11) di bagian timur Ukraina yang telah mereka kuasai.


Pihak Uni Eropa (UE) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (29/10), mengatakan, bahwa jajak pendapat itu, di mana Rusia berniat untuk mengakui hasil pemilu, akan mempersulit pembagian daratan dan merusak roadmap perdamaian yang didukung oleh Moskow pada September.


Menyoroti makin luasnya ketegangan yang terjadi, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dilaporkan meningkatkan kegiatan militer Rusia di atas wilayah udara Eropa, mendorong serangkaian penyadapan untuk membantu meyakinkan para sekutu Eropa timur yang kebingungan dengan intervensi Rusia di Ukraina.


Sementara itu di Brussels, Ukraina pun mengaku negaranya juga kekurangan uang.


“Komisi Eropa harus menanggapi kesepakatan dengan Ukraina atas masalah pembiayaan. Jika tidak maka negosiasi ini tidak masuk akal,” ungkap juru bicara untuk perusahaan raksasa gas Rusia, Gaszprom kepada AFP di Moskow.


Pada awal bulan ini, Komisaris Energi UE Guenther Oettinger menegosiasikan garis besar kesepakatan dimana Ukraina akan membayar sebesar US$ 3,1 miliar di akhir tahun untuk menyelesaikan tagihan utang yang luar biasa besarnya ke Rusia.


Sebagai imbalannya maka Rusia akan mengurangi harga pengiriman gas sekitar 20 persen menjadi US$ 385 (302 euro) per 1.000 meter kubik hingga Maret 2015.


Oettinger mengatakan pada saat kesepakatan semakin dekat namun yang terjadi adalah sebaliknya, perjanjian itu gagal dengan cepat ketika perjanjian itu memperjelas Ukraina tidak bisa membayar dan segera meminta Uni Eropa untuk memberikan pinjaman baru sebesar 2,0 miliar euro.


Mengarah ke putaran terakhir pembicaraan yang dilakukan pada Rabu, Oettinger dengan hati-hati, mengatakan bahwa hanya ada peluang sebesar 50 persen dari kesepakatan itu yang mengakibatkan Kiev mengalami masalah keuangan.


“Ambisi umum kami adalah untuk memperoleh solusi sementara, untuk menghasilkan paket musim dingin demi menyelesaikan keamanan pasokan kami,” ujar Oettinger.


Uni Eropa sendiri mendapat sekitar sepertiga dari gas Rusia, yang mana sekitar setengahnya transit melalui Ukraina.


Uni Eropa ingin menghindari terulangnya kembali peristiwa di 2006 dan 2009 ketika Rusia menghentikan pasokan ke Ukraina, sehingga untuk seterusnya mengganggu pengiriman ke Eropa selama dua musim dingin yang sangat dingin.


Pada Juni seiring dengan makin dalamnya krisis yang t erjadi di Ukraina, Rusia kembali menghentikan pasokan gasnya, seraya meminta Kiev untuk menyelesaikan tagihan pembayarannya yang sangat besar dan membayar di muka untuk setiap pengiriman yang dilakukan di masa depan.


Seluruh harapan kini berada di putaran berikutnya yang dijadwalkan pada Kamis (6/11).


“Dokumen-dokuen disiapkan secara bersama-sama untuk meletakkan pemahaman bersama yang telah disusun dan sekarang bersama dengan persetujuan dari masing-masing pemerinta di Moskow dan Kiev,” kata juru bicara Oettinger.


Sementara itu, Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan kesepakatan itu “akan tercapai” dan menyerukan kepada kedia belah pihak untuk “merebut kesempatan dan menyimpulkan hasil negosisasi.”


Hal ini jauh dari kepastian bahwa Brussels siap untuk membantu membiayai kesepakatan itu, mengingat komitmen UE kepada Ukraina yang juga telah mengamankan pinjaman besar dari Dana Moneter Internasional (IMF).


Pertikaian yang memburuk itu menjadi kian sulit untuk diselesaikan karena Kiev memperkuat hubungannya dengan UE dan Rusia yang menunjukan isyarat tidak mengembalikan Crimea, yang dianeksasi pada Maret, atau menarik dukungannya kepada para pemberontak.


Uni Eropa semakin keras memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia karena peranannya dalam krisis Ukraina sehingga memicu pembalasan.


Investor Daily


Penulis: AFP/PYA/EPR


Sumber:Investor Daily





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Perundingan Gas Ukraina-Rusia Terhenti, Moskow Minta Bantuan UE untuk Bayar Tagihan

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar