Tuntaskan Pemerintahan, Hari Ini SBY Melawat ke Tiga Negara
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuntaskan pemerintahannya selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) dengan melawat ke tiga negara, yaitu Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang.
Didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pada hari ini SBY meninggalkan Tanah Air menuju Lisabon, Portugal.
Dari Lisabon SBY akan melanjutkan lawatannya ke New York, Amerika Serikat dan berakhir di Kyoto, Jepang.
"Yang paling lama adalah kegiatan multilateral di Markas PBB, New York. Insya Allah, setelah tinggal landas dari Jakarta, saya akan melakukan kunjungan ke Portugal, selama dua hari. Ini kunjungan pertama saya," kata SBY kepada wartawan di Ruang VVIP Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (18/9).
Selama berada di Portugal, 18-20 September, Kepala Negara dijadwalkan melakukan serangkaian pembicaraan bilateral, di antaranya dengan Presiden Cavaco da Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assuncao Esteves.
"Hubungan kita dengan Portugal sempat mengalami pembekuan, karena integrasi Timor Timur ke Indonesia. Setelah 25 tahun kemudian, kita lakukan normalisasi. Bahkan, pada tahun 2012 Presiden Portugal berkunjung ke Indnesia. Oleh karena itu saya akan berganti mengunjungi Portugal untuk melakukan normalisasi penuh," kata Kepala Negara.
Selain itu, Kepala Negara juga dijadwalkan akan menerima "kunci emas" kota Lisabon dari Walikota Lisabon. Penyerahan kunci ini merupakan simbol penyampaian kepercayaan masyarakat kota Lisbon kepada masyarakat Indonesia.
Dari Lisabon, Presiden SBY didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono dan rombongan bertolak menuju New York, Amerika Serikat.
Di New York, Presiden SBY dijadwalkan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-69.
Selain itu, Presiden SBY juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014 dan menyampaikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE) dan di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta pada forum Global Green Growth Institute (GGGI).
"Inilah yang paling banyak menyita waktu, karena banyak agenda yang harus saya hadiri dan menyampaikan pidato. Ini pidato terakhir saya di PBB. Di New York juga akan dikukuhkan penominasian saya sebagai presiden dan chairman GGGI yang bermarkas di Korea Selatan. Saya diminta memimpin GGGI mulai, pada November dan saya bersedia," katanya.
Rangkaian lawatan Presiden SBY akan berakhir di Kyoto, Jepang. Negeri Matahari Terbit menjadi titik akhir kunjungan kenegaraan SBY setelah memimpin negeri ini selama 10 tahun.
Di Kyoto, Presiden SBY selain dijadwalkan menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Ritsumeikan. Presiden juga akan bertemu para pelaku ekonomi dan pakar untuk membahas tentang upaya membangun hubungan bilateral RI-Jepang yang saling menguntungkan.
" Intinya, menutup masa bakti kami yang harapannya agenda penting bisa kita tuntaskan untuk menyiapkan jalan bagi presiden tepilih Joko Widodo. Temanya adalah from SBY to Jokowi, kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara," kata SBY.
Tidak ada komentar