Ini Alasan Olga Lydia Tolak Pilkada Lewat DPRD
Jakarta – Artis sekaligus seniman Olga Lydia menolak dengan tegas pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Menurutnya, pilkada lewat DPRD mereduksi hak konstitusional warga kepada segelintir elite dewan. Padahal, suara rakyat, menurutnya adalah suara Tuhan.
“Saya tolak pilkada lewat DPRD karena bagi saya suara rakyat adalah suara Tuhan. Jangan sampai suara ini diambil segelintir orang untuk kepentingannya. Kita harus memilih pemimpin sesuai dengan yang kita inginkan,” ujar Olga saat menghadiri diskusi yang bertemakan “Pemimpin Peduli” di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis (18/9) malam.
Dalam acara diskusi ini, hadir juga politisi Wanda Hamidah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Direktur Perludem Titi Anggraini. Pemimpin Change.org Arief Aziz didaulat memandu acara yang diselenggarakan oleh muda-mudi yang tergabung dalam www.gerakcepat.com.
Olga menilai bahwa kelihatan pilkada lewat DPRD murah lantaran dapat menghemat anggaran. Namun, kenyataan pilkada lewat DPRD sama saja mahalnya dengan pilkada langsung.
“Untuk menghemat angggaran, saya pikir tetap dilaksanakan pilkada langsung tetapi dilakukan secara serentak,”katanya.
ketika ditanya oleh Arief terkait kepentingan politis di balik polemik pilkada lewat langsung atau DPRD, Olga mengiyakan adanya unsur politis tersebut.
“Kalau mau jujur, ada isu politik di balik polemik pilkada ini. Sebelum-belumnya tidak pernah dibicarakan, tetapi sekarang baru dibicarakan. Ini ada kaitannya dengan kepentingan politis kaolisi merah putih,”tandas Olga.
Polemik mekanisme pemilihan kepala daerah masih hangat di parlemen. Partai yang tergabung dalam kaolisi Merah Putih, yakni Partai Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKS masih ngotot agar pilkada dipilih oleh DPRD. Partai Demokrat sudah menyatakan dukungan terhadap pilkada langsung. Selain itu, tiga pertain lain seperti PDI Perjuangan, Hanura dan PKB mendukung pilkada langsung.
Tidak ada komentar