Puluhan Ribu Orang Tandatangani Petisi Hentikan Tayangan "Yuk Keep Smile"
Jakarta - Tayangan "Yuk Keep Smile" (YKS) di Trans TV rupanya mendapatkan reaksi beragam dari penonton televisi.
Ada yang menyukai, namun tidak sedikit pula yang menentangnya karena menganggap tayangan yang terkenal dengan goyang "Shesar" dan "Oplosan" itu tidak mendidik.
Sepekan belakangan ini, puluhan ribu orang bahkan telah menandatangani petisi online meminta tayangan YKS dihentikan. Adalah pemuda asal Gresik, Jawa Timur bernama Rifqi Alfian yang memulai petisi itu di situs www.change.org.
Petisi itu dibuat Rifqi bermula dari keresahannya melihat tayangan di televisi yang menurutnya penuh dengan tayangan tidak mendidik.
"Puncaknya (tak terbayang kalau ini bukan puncaknya) adalah acara komedi yang sangat tidak berkualitas dengan kata-kata kasar, menyiksa orang (entah itu main tebak-tebakan dengan kaki dimasukkan air es atau menyumpal tepung ke mulut lawan), sampai dengan goyangan tidak jelas yang dilaksanakan full 1 jam dan tidak berubah selama beberapa bulan terakhir," tulis Rifqi dalam petisinya seperti dikutip Beritasatu.com, Sabtu (4/1).
Apalagi menurut Rifqi, goyangan dalam acara YKS mengarah ke gerakan vulgar. "Bukannya dihentikan, stasiun televisi lain malah membuat acara yang sama persis," lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, petisi yang dimulai sejak pekan lalu itu sudah ditandatangani lebih dari 28.000 orang dan terus bertambah. Salah satu yang ikut mendukung petisi ini adalah Shelly Asmauliyah asal Bandung, Jawa Barat.
"Kami butuh tontonan layak, yang tidak mengajarkan anak-anak untuk menertawakan ketakutan seseorang, menertawakan kekurangan orang lain dan bagaimana cara mem-bully orang lain dengan baik. Kami butuh lawakan yang lebih smart untuk masa depan yang lebih smart, bukan pembodohan publik," tulis Shelly dalam kolom komentar.
Lewat petisi ini pun, Rifqi meminta masyarakat untuk menyampaikan keluhannya ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tidak hanya YKS, tapi juga acara-acara lain yang tidak mendidik.
"Ini adalah langkah awal untuk bersama-sama memperbaiki tayangan televisi Indonesia. Tidak hanya berhenti dengan petisi ini, ini hanya awal di mana kita semua akan mendukung dihentikannya satu acara televisi perusak moral ini," tulisnya.
Tidak ada komentar