Minat Masyarakat Bengkulu Menjadi Peserta JKN Tinggi


Bengkulu - Minat masyarakat umum di Bengkulu untuk mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) cukup tinggi, khususnya yang berasal dari bukan penerima upah dan bukan pekerja. Hal ini terbukti sejak program ini digulirkan ratusan masyarakat Bengkulu, setiap hari mendaftar sebagai peserta JKN di kantor cabang BPJS setempat.


"Kami bersyukur sejak program BPJS digulirkan pada 1 Januari 2014, setiap hari ratusan masyarakat Bengkulu datang ke kantor untuk mendaftar menjadi perserta JKN di daerah ini," kata Kepala Cabang BPJS Bengkulu, Syaiful kepada SP, di Bengkulu, Sabtu(4/1).


Ia mengatakan, masyarakat Bengkulu yang mulai mendaftar untuk menjadi peserta JKN berasal dari bukan penerima upah dan bukan pekerja. Sebab, kalau mereka sebagai sebagai karyawan swasta dan PNS otomatis sudah menjadi peserta JKN di daerah setempat.


Demikian pula bagi masyarakat miskin yang terdaftar sebagai penerima kartu Jamkesmas, Jamkesda dan Jamkesprov secara langsung menjadi peserta JKN. Sedangkan uang iuran mereka sebesar Rp 22.500 per bulan dibayarkan oleh pemerintah.


Namun, untuk peserta dari kalangan bukan penerima upah dan bukan pekerja uang iuran setiap bulan dibayar sendiri dan besarnya bergantung dengan kelas yang akan dipilih atau sesuai kemampuan dari peserta bersangkutan.


Ada tiga kelas yang disiapkan BPJS untuk peserta bukan penerima upah dan bukan pekerja. Untuk kelas I besar angsuran Rp 59.900 per orang, kelas II Rp 42.500 dan kelas III Rp 22.500 per orang.


"Masyarakat Bengkulu yang sudah mendaftar menjadi peserta JKN di Kantor Cabang BPJS setempat kebanyakan memilih kelas I dan II karena uang iuran mereka bayar setiap bulan ke PBJS tidak terlalu berat," ujarnya.


Untuk melayani peserta JKN dari kalangan bukan penerima upah dan bukan bekerja, PBJS Bengkulu telah menyiapkan satu loket untuk melayani pembayaran uang iuran.


"Sejak hari kedua diberlakukan program BPJS, kita sudah menyiapkan satu loket untuk petugas bank yang akan menerima setoran iuran dari peserta BPJS di daerah ini," ujarnya.


Syaiful menambahkan, uang iuran peserta JKN dapat dibayar setiap bulan dan bisa juga dibayar tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun sekaligus. "Silakan peserta mau bayar tiap bulan silakan, triwulan, semester atau satu tahun sekaligus. Yang penting pembayaran iuran harus lancar lancar," ujarnya.


Ia mengatakan, peserta JKN di Bengkulu secara keseluruhan tercatat sekitar 786.000 orang. Mereka berasal dari karyawan swasta, PNS, anggota TNI/Polri dan peserta Jamkesda, Jamkeskot, Jamkesmas dan Jamkesprov.


Namun, jika masyarakat bukan penerima upah dan bukan pekerja semuanya masuk menjadi anggota peserta JKN, maka jumlah peserta JKN di Bengkulu, akan mendekati angka diatas 800.000 orang. Bahkan, bisa mendekati angka 1 juta orang.


Untuk itu, BPJS Bengkulu akan terus melakukan sosialisasi kepada para petani, pedagang, dan masyarakat lainnya agar masuk sebagai peserta JKN di daerah ini, sehingga perlindungan kesehatan mereka dapat terjamin.


Sumadi (37), salah seorang pedagang di Kota Bengkulu mengatakan, dirinya ikut menjadi peserta JKN untuk mengantisipasi kalau sakit. Sebab, biaya kesehatan sekarang mahal.


"Kalau kita menjadi peserta JKN jika sakit biaya berobat akan ditanggung BPJS sesuai sehingga kita mengeluarkan biaya besar," ujarnya.


Hal senada diungkapkan Syahrul (48), warga Kota Bengkulu lainnya. Ia mengatakan, seluruh anggota keluarganya sebanyak lima orang, terdiri dari dirinya, istrinya dan tiga orang anak didaftarkan menjadi peserta JKN di Kantor BPJS Cabang Bengkulu.


"Saya memilih program kelas I dengan angsuran Rp 59.500 per orang. Jadi, dalam satu bulan saya harus menyisihkan uang iuran JKN sebesar Rp 238.000 per bulan. Memang agak berat membayarnya, tapi kita melihat manfaatnya, karena kalau kita masuk rumah sakit tidak dikenakan lagi biaya karena sudah ditanggung BPJS," ujarnya.


Ia mengatakan, sekarang ini biaya kesehatan mahal, sehingga kalau kita tidak memiliki uang banyak kalau sakit susah. Tapi, kalau menjadi peserta JKN kalau sakit dan sempat dirawat inap di rumah sakit kita tidak membayar lagi karena ditanggung PBJS.


"Jadi, kita tidak perlu berpikir lagi untuk membayar biaya berobat di rumah sakit, karena sudah dijamin BPJS. Atas pertimbangan inilah saya tertarik masuk menjadi peserta JKN," ujarnya.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Minat Masyarakat Bengkulu Menjadi Peserta JKN Tinggi

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar