BTPN Gelar Festival Pemberdayaan UMKM


Manado - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berkomitmen membuka akses pasar bagi usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM), memberikan pelatihan dan pendampingan, serta meningkatkan kapasitas nasabah. Untuk itu, BTPN menggelar "Festival Pemberdayaan UMKM BTPN" di Manado yang berlangsung Jumat (19/12) sampai Sabtu (20/12). Acara yang antara lain dihadiri Asisten Deputi Kementerian Koperasi dan UMKM, Willem Pasaribu serta Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, dimeriahkan oleh bazar 150 UMKM, termasuk 50 debitur BTPN.


Direktur BTPN Mulia Salim menyatakan pihaknya fokus dan konsisten menggarap segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta UMKM, termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market). Itu sebabnya, BTPN meyakini nasabah tidak hanya butuh akses finansial, tapi juga pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas hidup. Hal itu diwujudkan melalui "Daya", yakni program pemberdayaan mass market yang terukur dan berkelanjutan.


Mulia berpendapat, UMKM berperan vital dalam perekonomian di daerah maupun nasional. "Festival UMKM ini untuk memberikan apresiasi kepada pelaku UMKM," tuturnya.


Loyalitas Nasabah

Mulia Salim menjelaskan saat ini terdapat 250.000 nasabah UMK dan 900.000 nasabah pensiunan dari total 2,5 juta nasabah. BTPN yang memiliki aset hampir Rp 72 triliun ini juga bekerja sama dengan Magister Manajemen (MM) IPB untuk memberikan pelatihan kepada nasabah. Tahun ini ada 10 nasabah BTPN yang diwisuda.


Mereka mendapat pelatihan antara 1-1,5 tahun, dengan 27 modul yang didesain oleh MM IPB. BTPN menyediakan 120 fasilitator atau pengajar tetap bagi nasabah. Program pendampingan dan pelatihan, seperti program Daya, membuat tingkat kolektibilitas kredit menjadi lebih bagus. Kredit bermasalah (NPL gross) BTPN hanya 0,8 persen.


Sementara itu, Daya Head BTPN, David Freddynanto, menyatakan pendampingan yang diberikan juga ikut meningkatkan loyalitas nasabah. "Jadi yang dibutuhkan nasabah bukan semata soal finansial dan kredit, tapi juga capacity building," tutur David.


Sedangkan Wali Kota Manado, Vicky Lumentut menyatakan pertumbuhan ekonomi Kota Manado di atas 8,3 persen. Tetapi, inflasi tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara juga terjadi di Manado. Dia juga menekankan pentingnya daya tahan UMKM sebagai penopang ekonomi daerah dan nasional.


Investor Daily


Penulis: HG/AB


Sumber:Investor Daily





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : BTPN Gelar Festival Pemberdayaan UMKM

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar