Menunggu Solusi Banjir Kampung Pulo


Jakarta - Teriknya matahari tidak mengurungkan niat sejumlah warga Kampung Pulo, yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang menerjang rumah mereka pada Kamis, 22 November 2014. Berbagai jenis benda mulai dari potongan kayu, sampah plastik, sofa yang sudah usang, hingga kasur bekas tampak berserakan di depan rumah.


Beberapa warga sibuk mengangkatnya ke mobil pick up di pinggir jalan untuk dibawa ke tempat pembuangan. Banjir bukan hal baru bagi warga Kampung Pulo. Tiap musim hujan tiba, warga mengaku tidak mempersiapkan apapun selain mengamankan barang ke lantai dua rumah mereka.


Masalah banjir ini sudah lama terjadi di Kampung Pulo yang dikelilingi Kali Ciliwung. Konon nama Kampung Pulo sendiri berasal dari wilayahnya yang dikelilingi Kali Ciliwung, sehingga lokasinya seperti pulau yang terletak di antara Kali Ciliwung. Salah satu warga, Husein (47) menceritakan pengalamannya tiap banjir datang ke Kampung Pulo.


"Dulu banjir belum seperti sekarang. Airnya masih bersih, paling tingginya cuma satu meter," ujar Husein saat ditemui di rumahnya.


Bila membandingkan dengan banjir yang terjadi saat ini, tentu keadaannya sudah berbeda jauh. Banjir kiriman dari Bogor ini airnya kotor dan tingginya mencapai 3-4 meter.


"Ya karena kalinya makin dangkal, pembuangan sampah juga lewat kali itu. Belum lagi bangunan rumah yang makin banyak, airnya jadi enggak bisa terserap ke tanah," ujar Husein.


Ia juga menuturkan, saat berusia belasan dirinya masih bisa memancing ikan di kali. Berbagai jenis ikan seperti ikan lele hingga ikan mas bisa didapatkan dengan mudah. Namun saat ini, anak-anak yang tinggal di Kampung Pulo saja sudah kesulitan bermain di kali.


Pria yang sudah sejak lahir tinggal di Kampung Pulo ini bercerita tentang banjir besar yang pernah dialaminya selama tinggal di Kampung Pulo. "Kejadiannya tahun 1996 dan yang terakhir 2007. Itu dahsyat sekali banjirnya, sampai menenggelamkan rumah. Berminggu-minggu saya tidur di pengungsian, rasanya campur aduk."


Banjir besar pada 2007

Banjir yang terjadi pada 2007 merupakan salah satu banjir terbesar yang pernah terjadi di Jakarta. Ketinggian air mencapai enam sampai delapan meter hingga menutupi atap rumah.


Husein mengaku nekat dengan berenang bersama beberapa waga lain untuk keluar dari permukiman. Ia masih mengingat betapa pekatnya air saat itu sehingga membuat dirinya kesulitan melihat. "Rasanya gelap banget. Belum lagi arusnya juga lumayan deras"


Tak jarang korban tewas tenggelam jika tak mampu menahan derasnya arus Kali Ciliwung. Husein mengaku saat ini tidak keluar rumah jika banjir yang terjadi tidak terlalu besar. Ia memilih mengungsi bersama keluarga di lantai dua rumahnya.


Tidak hanya orang dewasa, Husein yang tinggal bersama delapan anggota keluarga di rumahnya ini, juga memiliki keponakan bayi yang masih berusia empat bulan. "Kemarin juga ada bayi waktu banjir, kita tetap di rumah. Padahal di lantai dua tinggi air sudah sampai satu meter." Husein merasa lebih aman berada di rumahnya sendiri ketimbang harus mengungsi di luar, jika banjir belum terlalu parah.


Ternyata tidak hanya Husein, banyak warga Kampung Pulo yang melakukan hal serupa dengan tidak keluar rumah saat banjir datang. Hal ini bukan karena pihak RT atau RW yang tidak memberitahu pada warga jika ketinggian air mulai naik.


Terlebih, warga di Kampung Pulo saat ini mulai berinisiatif menghubungi petugas di Bendung Katulampa untuk meminta informasi tentang ketinggian air. Meski banjir selalu datang tiap tahun, Husein mengaku enggan meninggalkan Kampung Pulo. Selain alasan lokasinya yang strategis, ia juga sudah nyaman dengan tempat tinggalnya tersebut.


Saat ditanya mengenai rencana relokasi ke rusun untuk normalisasi Kali Ciliwung dari pemerintah, Husein hanya mengiyakan. "Nanti jadi lebih jauh pasti lokasinya. Tapi ya mau enggak mau, asal penggantinya jelas," tegasnya.


Penulis: Priska Sari Pratiwi/MUT





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Menunggu Solusi Banjir Kampung Pulo

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar