Masyarakat Diminta Tidak Pergi Sebagai Haji Nonkuota


Mekkah - Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah Endang Jumali meminta masyarakat tidak pergi berhaji dengan cara tidak resmi seperti haji nonkuota karena pemerintah tidak bisa memantaunya.


Namun demikian, katanya di Mekkah, Sabtu (20/9), dengan alasan kemanusiaan pemerintah tetap akan membantu jika mereka menemui kesulitan.


"Jamaah nonkuota tidak mempunyai identitas resmi dan tidak tercatat resmi sehingga tidak bisa dipantau," kata Endang saat ditanya peristiwa ditemukannya jamaah nonkuota yang kondisinya tidak layak padahal membayar mahal.


Untuk itu pemerintah, katanya, tidak merekomendasikan jamaah haji nonkuota. Namun demikian mereka mempunyai dokumen resmi, seperti visa, sehingga bisa masuk ke Arab Saudi. Mereka juga membayar biaya administrasi sebagai jemaah haji.


Ia mengatakan sebenarnya ada tiga jalur menjadi jemaah haji yakni menjadi jamaah haji resmi, petugas, dan undangan dari kerajaan Arab Saudi yang jumlahnya sekitar 200 undangan.


Endang tidak mau berspekulasi jamaah bisa memperoleh visa. Pada tahun ini sendiri dari kuota haji 155.200 orang hanya tersisa sembilan orang.


Namun demikian, katanya, jika mereka mempunyai masalah, Kemnag akan tetap membantu dengan alasan kemanusiaan. Masalahnya jika mereka tidak mempunyai identitas, tentu upaya memberi pertolongan akan sulit dilakukan, terutama jika mereka kesasar.


Ia juga mengingatkan filosofi orang berhaji adalah keikhlasan dan kesucian sehingga sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang resmi. "Apa jadinya jika tamu Allah tidak sesuai dengan aturan pemerintah," katanya.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Masyarakat Diminta Tidak Pergi Sebagai Haji Nonkuota

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar