Dituding Mata-mata Polisi, Sopir Digorok di Poso


Poso - Kelompok sel teroris Santoso yang beroperasi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga semakin aktif menindak orang-orang sipil, yang mereka duga bekerja sebagai mata-mata untuk polisi.


Setelah insiden penembakan yang melukai Muhamad Amir, seorang warga Dusun Tamanjeka, Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir pada Mei lalu, kini nasib yang lebih buruk menimpa Fadli.


Warga Desa Bulog Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah itu tewas digorok sekelompok orang tak dikenal pada Kamis (18/9)malam.


"Fadli adalah masyarakat biasa. Dia bekerja sebagai sopir truk dan berusia 35 tahun. Dia dibunuh meski motif pastinya sedang kita dalami," kata Kapolres Poso AKBP Susnadi saat dihubungi Beritasatu.com, Jumat (19/9).


Kapolda Sulteng, Brigjen Ari Dono Sukmanto yang dihubungi Beritasatu.com tak membantah jika pembunuhan ini diduga bermotif tuduhan jika korban adalah mata-mata polisi.


"Korban bukan ditembak, tapi disayat lehernya lebar 2 cm dan panjang 25 cm," katanya.


Insiden pembunuhan sadis ini bermula saat korban tengah menonton televisi bersama istrinya. Tiba-tiba, tak kurang dari lima orang tak dikenal masuk ke dalam rumah, lalu menariknya ke luar.


Sang istri sebenarnya berupaya membantu suaminya, tapi dia dihadang pelaku dengan menodongkan senjata api.


Lima menit berselang, sang istri menemukan jasad suaminya itu dalam kondisi dua tangan diikat ke belakang menggunakan tali jemuran dan luka di leher yang menganga.


Kecamatan Poso pesisir memang diyakini menjadi "sarang pelaku teror". Ada dua buron yang paling menonjol, yaitu

Santoso dan Daeng Koro, di antara 24 buron yang dirilis polisi.


Daeng inilah otak sejumlah pelatihan para militer, atau yang biasa disebut tadrib askari di Poso.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Dituding Mata-mata Polisi, Sopir Digorok di Poso

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar