Tanah Makin Mahal, Perumahan Menengah Diminati Konsumen
Jakarta - Indonesia Property Watch (IPW) menilai bahwa saat ini terjadi pergeseran minat konsumen dari segmen menengah atas ke segmen menengah. Tren ini diperkirakan terus berlanjut mengingat nilai tanah yang sudah terlalu tinggi.
"Secara umum pasar perumahan rata-rata menurun sampai 49% dari nilai transaksi," ujar Ali Tranghanda, direktur eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) dalam laman resminya di Jakarta, Selasa (15/4).
Berdasarkan analisis IPW, kata dia, berdasarkan komposisi penjualan yang ada, pada kuartal pertama 2014, terjadi pergeseran pasar dari atas ke menengah.
Dibandingkan akhir 2013, tambahnya, pasar segmen menengah atas sekitar 30% dari total nilai transaksi, namun demikian menurun drastis pada awal tahun 2014 menjadi 15%. "Pada sisi lain, segmen menengah terjadi peningkatan komposisi dari 30% menjadi 40%," jelasnya.
Ali memperkirakan, tren ini akan berlanjut mengingat nilai tanah yang sudah terlalu tinggi, bahkan untuk dibangun perumahan menengah atas sekalipun.
"Sebagian besar pengembang menengah atas lebih tertarik untuk membangun hunian vertikal atau sektor komersial dengan nilai tanah yang sudah tinggi tersebut," tambahnya.
Tidak ada komentar