Volume Kendaraan di Malioboro Mendekati Titik Jenuh


Yogyakarta - Volume kendaraan di ruas Jalan Malioboro mulai mendekati ambang batas titik jenuh seperti hasil survei yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Malioboro dengan menggandeng pihak ketiga.


"Jika ambang batas titik jenuh volume kendaraan di Malioboro berada pada angka satu, maka saat ini kondisi di Malioboro sudah mencapai angka 0,8. Artinya, Malioboro diambang kemacetan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh di Yogyakarta, Rabu (1/1).


Berdasarkan hasil survei, jumlah kendaraan bermotor yang melaju di jalur cepat Jalan Malioboro mencapai rata-rata 12.000 unit tiap 90 menit.


"Angka tersebut sudah tidak lagi memperhitungkan puncak kepadatan kendaraan di Malioboro atau tidak tetapi menghitung rata-rata kendaraan yang melintas," katanya.


Syarif menambahkan, dari 12.000 kendaraan yang melintas setiap 90 menit tersebut, 89 persen di antaranya memiliki tujuan untuk beraktivitas di Malioboro dan 11 persen lainnya hanya melintas untuk menuju lokasi lain.


Saat ini, tempat parkir untuk kendaraan roda empat di kawasan Malioboro berada di beberapa jalan ventilasi yang ada di ruas jalan tersebut hingga Titik Nol Kilometer, sedangkan parkir kendaraan roda dua berada di sisi timur Jalan Malioboro.


Sedangkan untuk parkir bus pariwisata berada di Tempat Parkir Khusus Abu Bakar Ali, Tempat Parkir Khusus Senopati serta di Parkir Ngabean, dan terkadang bus menggunakan Alun-Alun Utara sebagai lokasi parkir.


Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Operasional dan Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto mengatakan, di Kota Yogyakarta terdapat 60 simpang dan setengahnya berpotensi macet.


"Masyarakat cenderung mengabaikan rambu lalu lintas. Misalnya, kendaraan yang seharusnya bisa berjalan terus saat belok kiri, tidak bisa bergerak karena ada kendaraan yang menghalangi di barisan paling depan," katanya.


Sugeng mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas adalah menyiagakan petugas di persimpangan jalan rawan macet.


Namun demikian, lanjut dia, penempatan petugas dari Dinas Perhubungan di persimpangan rawan macet tersebut baru bisa dilakukan apabila dinas memiliki jumlah petugas yang memadai.


Sugeng memperkirakan, jumlah petugas yang dibutuhkan untuk membantu mengurai kepadatan di persimpangan rawan macet adalah 40 orang dan saat ini, hanya ada 13 petugas di Dinas Perhubungan.





Halaman tips trick jumper phonsel ini akan selalu diperbaharui bila admin menemukan lagi pada persamaan yang mirip postingan : Volume Kendaraan di Malioboro Mendekati Titik Jenuh

Related Post

Random Post

Loading...

Tidak ada komentar